Memastikan keaslian ijazah perguruan tinggi menjadi hal yang semakin penting. Terutama ketika ijazah digunakan untuk melamar pekerjaan, mendaftar CPNS, atau keperluan beasiswa. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu cara validasi ijazah yang benar, padahal langkah ini bisa melindungi seseorang dari kerugian akibat ijazah palsu. Proses validasi ini bukan hanya membuktikan keaslian ijazah, tetapi juga menjamin integritas akademik dari pemilik ijazah itu sendiri.
Pentingnya Validasi Ijazah untuk Dunia Kerja dan Akademik
Saat ini, banyak perusahaan dan institusi pendidikan mulai menyadari bahwa tidak semua ijazah yang beredar bisa langsung dipercaya. Beberapa kasus pemalsuan ijazah pernah terjadi dan menimbulkan dampak serius. Oleh karena itu, validasi ijazah perguruan tinggi menjadi langkah awal yang sangat krusial.
Validasi ini menjadi bukti bahwa ijazah tersebut benar-benar dikeluarkan oleh institusi yang sah dan datanya tercatat di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Dengan begitu, pihak yang menerima dokumen bisa lebih yakin akan keaslian dokumen tersebut. Apalagi jika menyangkut ijazah asli yang digunakan dalam seleksi administratif.
Cara Validasi Ijazah Melalui PDDikti
Salah satu metode paling terpercaya untuk memeriksa keaslian ijazah adalah dengan mengeceknya melalui situs resmi PDDikti. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menyediakan layanan ini secara gratis dan mudah diakses oleh siapa pun.
Langkah pertama adalah masuk ke laman https://pddikti.kemdikbud.go.id/. Setelah halaman terbuka, kamu bisa memilih menu pencarian data mahasiswa atau lulusan. Cukup ketikkan nama lengkap pemilik ijazah, nama perguruan tinggi, serta program studi. Jika data tersebut valid, maka akan muncul informasi lengkap mengenai riwayat studi, termasuk gelar dan status kelulusan.
Sistem ini sangat membantu dalam mendeteksi ijazah palsu. Jika data tidak ditemukan, besar kemungkinan ijazah tersebut tidak terdaftar atau tidak sah. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa data lama dari lulusan sebelum sistem ini berjalan mungkin belum terinput secara lengkap. Untuk itu, validasi manual tetap bisa dilakukan lewat kampus terkait.
Tanda-Tanda Ijazah Asli dan Ijazah Palsu
Agar tidak tertipu, kamu juga perlu mengenali perbedaan antara ijazah asli dan ijazah palsu dari sisi dokumen fisiknya. Biasanya, ijazah asli dicetak menggunakan kertas khusus dengan fitur keamanan tertentu, seperti watermark, hologram, atau kode QR. Font tulisan dan tanda tangan pejabat kampus juga tampak rapi dan konsisten.
Sebaliknya, ijazah palsu seringkali memiliki kualitas cetakan yang rendah, tidak menggunakan logo resmi, dan bahkan mencantumkan nama kampus yang tidak terdaftar di Dikti. Pada beberapa kasus, nama gelar atau program studi juga tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kalau kamu menemukan dokumen yang mencurigakan, jangan langsung percaya. Coba periksa terlebih dahulu melalui PDDikti atau langsung hubungi pihak kampus penerbit untuk memastikan keasliannya. Ini menjadi langkah awal yang bijak sebelum mengambil keputusan penting.
Validasi Melalui Kampus Asal
Jika ternyata data ijazah belum muncul di PDDikti, bukan berarti ijazah tersebut palsu. Bisa jadi, data tersebut memang belum diunggah oleh kampus yang bersangkutan. Untuk itu, kamu bisa langsung menghubungi bagian akademik atau biro administrasi kampus untuk meminta validasi secara manual.
Biasanya, kampus akan meminta nomor induk mahasiswa, tahun masuk dan lulus, serta salinan ijazah. Setelah itu, mereka akan mencocokkan data tersebut dengan arsip internal. Cara ini masih sering dilakukan untuk lulusan sebelum tahun 2010 atau kampus swasta yang belum aktif di sistem Feeder.
Kelebihan dari validasi langsung ini adalah kamu bisa mendapat surat keterangan atau dokumen tertulis dari kampus yang bisa dipakai sebagai bukti tambahan keaslian ijazah.
Cara Validasi Ijazah untuk Pendaftar CPNS dan ASN
Proses validasi ijazah menjadi sangat penting ketika kamu mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara. Pemerintah secara resmi mewajibkan pelamar untuk menyertakan ijazah yang terdaftar di PDDikti.
Jika ijazah kamu belum terverifikasi, maka kamu bisa diminta untuk mengurus surat keterangan dari kampus sebagai bukti bahwa kamu benar-benar lulusan dari institusi tersebut. Bahkan dalam beberapa instansi, panitia seleksi melakukan pengecekan ulang ke kampus terkait untuk memastikan kebenaran ijazah tersebut.
Oleh karena itu, jauh sebelum mendaftar CPNS, pastikan data akademikmu sudah benar dan tercatat. Ini akan menghindarkan kamu dari diskualifikasi hanya karena kelalaian administratif.
Dukungan Teknologi untuk Proses Validasi
Saat ini, beberapa perguruan tinggi sudah menerapkan sistem verifikasi ijazah berbasis digital. Misalnya, dengan mencantumkan QR code pada dokumen ijazah atau menyediakan layanan pengecekan online berbasis NIM.
Teknologi ini mempercepat proses validasi dan membuatnya lebih efisien. Pihak yang berkepentingan cukup memindai kode atau mengakses sistem kampus untuk melihat status keabsahan dokumen. Meski belum semua kampus mengadopsi metode ini, tren ini menunjukkan bahwa proses validasi semakin maju dan praktis.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ijazah Tidak Terdata?
Bila kamu sudah mencoba validasi dan ternyata data ijazah tidak ditemukan, jangan panik. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Pertama, konfirmasi ke bagian akademik kampus apakah datamu sudah diunggah ke PDDikti. Terkadang, keterlambatan input data bisa menjadi penyebabnya.
Kedua, jika kamu adalah lulusan lama, kamu bisa minta surat keterangan dari kampus bahwa kamu benar-benar lulus dan tercatat di arsip mereka. Surat ini bisa digunakan sebagai dokumen pendukung saat dibutuhkan.
Ketiga, mintalah kampus untuk segera mengajukan penambahan data ke sistem Feeder Dikti jika memang diperlukan. Proses ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh operator resmi kampus. Kamu cukup menunggu dan terus melakukan follow-up agar data segera muncul.
Penutup yang Perlu Ditekankan
Cara validasi ijazah tidaklah sulit, asalkan kamu tahu prosedur dan akses resminya. Selalu pastikan ijazah perguruan tinggi yang kamu miliki atau terima adalah ijazah asli dan dapat diverifikasi. Jangan mudah percaya pada dokumen tanpa bukti pendukung yang jelas.
Validasi bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk tanggung jawab atas kredibilitas akademik. Dengan memanfaatkan platform resmi seperti PDDikti serta bantuan dari kampus asal, kamu bisa memastikan bahwa ijazah yang dimiliki benar-benar sah dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum maupun profesional.