Mengetahui pengertian karya ilmiah itu penting sebelum membuatnya agar minim mengalami kesalahan saat proses penulisannya. Di dunia pendidikan, apalagi perguruan tinggi, harusnya sudah tidak asing dengan istilah satu ini.
Sebab, karya tulis ilmiah menjadi salah satu tugas yang sering diberikan. Bahkan menjadi salah satu syarat kelulusan bagi para mahasiswa. Lebih spesifiknya karya tulis ilmiah dari hasil penelitian yang sudah dilakukan di lapangan.
Itu hanya salah satu diantaranya banyaknya jenis karya tulis ilmiah yang ditemukan. Sebenarnya masih ada jenis lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian dan beberapa jenisnya, simak uraian berikut.
Pembahasan tentang Pengertian Karya Ilmiah
Pengertian dari karya ilmiah atau KTI yaitu laporan tertulis berisikan tentang hasil dari aktivitas penelitian. Bisa juga didefinisikan sebagai tulisan yang penulisannya didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan serta penelitian bidang tertentu sesuai kaidah keilmuan.
Setelah melakukan penelitian sesuai ilmu pengetahuan pendukung kredibel, disusun menggunakan metode serta sistematika penulisan tertentu. Nantinya bagian isi laporan harus bisa dipertanggungjawabkan dari segi kebenarannya.
Jadi, bisa dikatakan bahwa isi dari karya tulis ini menjelaskan tentang hasil penelitian secara ilmiah. Biasanya tulisan seperti ini dipakai untuk mencari jawaban atau solusi dari sebuah permasalahan.
Umumnya, tema pembahasan dipilih berhubungan dengan hal-hal baru dan belum pernah dibahas sebelumnya oleh orang lain. Tujuan mengapa perlu dituliskan sedemikian sistematisnya adalah agar bisa dipahami dengan baik oleh para pembacanya.
Dilihat dari pengertian karya ilmiah, bukan berarti tema pembahasannya harus baru. Ada juga penelitian dengan tema sama seperti yang sebelumnya pernah dibuat. Hanya saja, biasanya merupakan pengembangan atau istilah lainnya adalah penelitian lanjutan.
Dalam penyusunan KTI tidak boleh asal, sudah ada ketentuan dan aturan yang harus diperhatikan. Salah satunya dari segi penggunaan kata tidak boleh ambigu atau mempunyai arti ganda. Gaya bahasa yang digunakan harus eksplisit dan lugas.
Kalaupun ingin menggunakan istilah ilmiah, harus mematuhi aturan KBBI atau ejaan bahasa Indonesia yang benar. Banyak manfaat dari KTI, salah satunya adalah memperluas pengetahuan.
Manfaat lainnya yaitu sebagai acuan penelitian lanjutan dan mengembangkan keterampilan membaca lebih efektif. Data pada KTI diperoleh melalui berbagai macam sumber, mulai dari fakta narasumber, pengalaman penelitian hingga kajian pustaka.
Beberapa Jenis Karya Ilmiah Penting Dipahami
Setelah mengetahui pengertian karya ilmiah, sekarang waktunya memahami beberapa jenisnya yang sering ditemukan di dunia pendidikan. Inilah beberapa jenisnya yang mungkin saja belum banyak diketahui:
1. Skripsi
Jenis pertama adalah skripsi, merupakan laporan yang digunakan sebagai syarat kelulusan pendidikan sarjana atau S1. Secara umum isi laporan ini berupa penelitian lapangan maupun berbentuk kuantitatif atau kualitatif yang didasari oleh fakta dan data obyektif.
2. Tesis
Tesis termasuk KTI yang hampir sama dengan skripsi. Perbedaannya terletak pada analisa topik pembahasannya lebih kompleks. Laporan ini digunakan sebagai syarat kelulusan pendidikan S2 untuk memperoleh gelar magister atau master.
3. Makalah
Jenis lainnya adalah makalah, merupakan karya tulis bersifat ilmiah. Dalam pembuatan makalah perlu pengumpulan data untuk menunjang penyelesaian masalah yang sedang diteliti. Biasanya hasil makalah akan dipresentasikan pada audiens.
4. Disertasi
Penyusunan disertasi bertujuan untuk menyelesaikan pendidikan S3 dan memperoleh gelar akademis doktor. Pada disertasi, nantinya ada upaya menciptakan teori baru dengan cara menguji hipotesis di mana penyusunannya berdasarkan teori yang ada.
Dibandingkan jenis lainnya, pembuatan disertasi bisa dikatakan memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Sebab, selain menemukan hal baru, juga harus mengutamakan orisinalitas.
Karena jenisnya berbeda, dari segi isi atau pembahasan juga berbeda antara satu dengan lainnya. Sebelum menyusun laporannya, bukan hanya penting memahami pengertian karya ilmiah saja, tapi juga identifikasi jenis yang harus dibuat agar nantinya lebih minim revisi.